Virus Torch (Tentang Kesehatan)
Semua Tentang Kesehatan
Keyword » TORCH : Toxo, Rubella, CMV dan Herpes
TORCH : Toxo, Rubella, CMV dan Herpes
Para pakar dan ahli telah sepakat bahwasanya TORCH adalah singkatan dari Toxo, Rubella, CMV dan Herpes. Toxoplasmosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa yang tergolong dalam coccidia. Sebagai hospes definitif parasit ini adalah kucing, sedangkan manusia sebagai hospes perantara.
Gejala klinis orang-orang yang terkena Toxoplasmosis akut pada umumnya tidak merasakan sakit yang menarik perhatiannya sehingga tidak terdeteksi. Gejala klinis yang muncul mirip dengan gejala klinis penyakit infeksi pada umumnya seperti : demam, pembesaran kelenjar limfa di leher bagian belakang tanpa rasa sakit, sakit kepala, rasa sakit di otot, lesu atau lemas.
Toxoplasmosis akut dan reinfeksi pada wanita hamil dapat menyebabkan penularan secara pasif pada bayi yang dikandungnya. Besarnya angka penularan pada bayi tergantung pada usia kehamilan. Angka penularan sebesar 1% terjadi bila wanita hamil menderita Toxoplasmosis sebelum terjadi pembuahan. 12% bila usia kehamilan 6-16 minggu dan 20% bila usia kehamilan 16-28 minggu sampai saat melahirkan. Bayi yang dikandung oleh wanita hamil diusia kehamilan trimester I sebesar 25%, sedangkan diusia kehamilan trimester II sebesar 65%. Infeksi pada kehamilan awal dapat menyebabkan abortus dan bayi meninggal dalam kandungan.
Cara penularannya bila oosista yang matang tertelan tikus, burung, babi, kambing dan manusia (hospes perantara), maka hospes perantara tadi akan terinfeksi. Manusia dapat terinfeksi parasit ini bila memakan daging yang kurang matang atau sayuran yang mengandung oosista. Khusus pada ibu hamil, Toxoplasmosis akut dan reinfeksi dapat menyebabkan penularan secara pasti pada bayi yang dikandungnya.
Infeksi pada kehamilan sangat awal dapat menyebabkan abortus dan bayi meninggal dalam kandungan. Infeksi pada kehamilan trimester I dapat menyebabkan kelainan bawaan yang erat pada bayi. Kelainan bawaan yang terjadi dapat berupa hidrosepalus, mikrosepalus, pengapuran otak, gangguan syaraf seperti kejang-kejang, gangguan reflek, retardasi mental dan gangguan penglihatan yang dapat menyebabkan kebutaan dan radang Kati. Biasanya kalau seseorang terkena penyakit ini, disarankan menjalani pengobatan spesialis TORCH.
Sebutan lain dari Toxoplasmosis ini adalah Toxoplasma atau Toxo saja, bahkan ada sebagian masyarakat mengatakan dengan virus kucing. Semua ada benarnya karena salah satu penyebabnya memang dari binatang (salah satunya kucing). Bahkan ada juga yang mengatakan virus burung. Ini juga dikarenakan salah satu penyebabnya adalah burung. Untuk memudahkan maka kadang juga dinamakan virus bunting. Seperti diuraikan di atas, Toxo penyebab utamanya adalah binatang piaraan kita seperti kucing, anjing, burung, ayam, kambing, sapi, babi dan lainnya. Virus dan parasit ini biasanya menyerang manusia dari berbagai kalangan. Bila menyerang orang dewasa biasanya menyerang sel syaraf orak, syaraf mata dan lainnya. Sedangkan kalau menyerang ibu hamil make bisa berdampak kepada janin yang dikandungnya.
Pada kasus ibu hamil, ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi, misalnya janin yang dikandung mengalami keguguran pada usia kehamilan (sebelum bayi lahir normal), bayi lahir namun mengalami beberapa gangguan misalnya carat fisik atau non fisik. Cacat fisik seperti pembesaran kepala, anggota badan tidak lengkap (cacat bawaan), usus keluar dari perut dan lainnya. Sedangkan kalau menyerang non fisik seperti menyerang sel syaraf otak, pengkapuran otak, hidrosepalus, mikrosepalus, anak jadi hiperaktif, idiot, rabun ayam, katarak dan lainnya.
Toxo dalam beberapa kasus lebih banyak menyerang kaum ibu hamil. Gejala klinis Toxo pada ibu hamil berjalan asimptomatis dan tidak muda dikenal, sehingga infeksi akut dapat terlewatkan tanpa disadari. Toxo yang simtomatik hiasanya menunjukkan gejala yang mirip gejala flu, seperti kelelahan, lemas, sakit kepala, sakit tenggorokan serta adanya limfadenopati. Gejala ini muncul setelah masa inkubasi sekitar 9 (sembilan) hari.
Gejala klinis Toxo yang didapat dan dilaporkan oleh Strickland (1991), diantaranya 37 penderita, 89% mengalami demam, 84% sakit kepala dan pembesaran nodus limfe di leher, 60% sakit di otot-otot, 54% tidak ada nafsu makan, 24% sakit pada sendi-sendi, 11% radang hati. Karena tanda dan gejala klinis sukar diidentifikasi, pemeriksaan serologic menjadi sebuah keharusan. Beberapa peneliti mengatakan bahwa ELISA (Enzyme-Linked Immunosorben Assay) dalam mendeteksi antibody Toxo merupakan metode skrining yang efektif. Metode lainnya adalah Sabin Filed man Dye test, CF (Component Fixation), IHA test (Indirect Hemaglutination test), IFA (Indirect Antibody, lets).
Diagnostik secara serologic dibuat dengan mendeteksi zat anti IgG dan IgM. Jika seseorang terinfeksi Toxo, maka akan terbentuk antibody IgM dengan puncak titer pada 2 minggu dan akan mereda dalam waktu relatif singkat (hilang 2-3 bulan). Antibody IgG akan terbentuk beberapa hari setelah IgM. Puncak titer pada bulan kedua dan tetap tinggi sampai berbulan-bulan kemudian. Setelah setahun atau lebih kemudian akan menurun tapi tetap positif seumur hidup dengan titer yang rendah. Titer IgG akan meningkat kembali bila terjadi reinfeksi atau eksaserbasi akut.
Pada wanita hamil perlu diketahui apakah terjadi infeksi Toxo selama kehamilan. Untuk itu, wanita yang Baru mulai hamil perlu diperiksa atau melakukan uji lab untuk mengetahui IgG dan IgM-nya sehingga kita dapat mengetahui hal-hal sebagai berikut :
1. Bila IgG positif dan IgM negatif, wanita tersebut terinfeksi sebelum kehamilan, ada resiko terinfeksi pada janinnya dan perlu pengobatan.
2. Bila IgG positif dan IgM positif. Uji ulang tiga minggu kemudian, bila titer tidak naik, berarti infeksi terjadi sebelum kehamilan, ada resiko untuk janin dan perlu dilakukan pengobatan.
3. Bila IgG dan IgM negatif. Wanita tersebut masih memungkinkan mendapat infeksi dan sebaiknya diulang setiap 4-6 minggu sekali untuk mendeteksi serokonversi. Bila wanita mendapat infeksi diwaktu hamil, untuk janinnya ada resiko tinggi untuk terinfeksi, dan kepada ibu yang bersangkutan harus diberikan pengobatan.
Hingga saat ini obat-obat dari medis yang digunakan dalam terapi Toxo hanya efektif terhadap bentuk proliferatif (takhizoit) saja. Tetapi medikamentosa yang paling efektif terhadap Toxo adalah kombinasi antara piremetamin dan sulfadiazin. Tetapi oleh karena efek tyeratogeniknya penggunaan pirimetantin dibatasi setelaIi urnur kehamilan melampaui 14 minggu. Pada wanita hamil terutama untuk trimester pertama ditemukan dengan konsentrasi tinggi di dalam jaringan dan plasenta. Mempunyai aktifitas intraseluler terhadap Toxonya, efek sampingnya minimal aman untuk janin dan mempunyai toleransi maternal yang baik.
Namun dalam kenyataannya, banyak wanita hamil yang terkena penyakit Toxo mengalami keguguran kandungan. Dalam banyak kasus pada usia kandungan 1-4 bulan mengalami keguguran, 5-9 bulan juga mengalami keguguran. Meskipun para ibu hamil tersebut sudah mengkonsumsi obat-obatan sesuai yang dianjurkan oleh dokter namun kenyataannya penyakit Toxo yang dideritanya belum juga turun apalagi sembuh.
Dari penelitian selama 3 (tiga) tahun yang kami lakukan terhadap wanita yang mengalami keguguran dari berbagai kota di tanah air, rata-rata mereka (wanita hamil) sudah mengkonsumsi obat-obatan dari dokter. Namun tetap saja kandungannya tidak bisa dipertahankan hingga saatnya melahirkan. Banyak yang mengalami keguguran di tengah jalan. Ini artinya obat-obatan dari dokter belum menjamin bisa menyembuhkan penyakit Toxo yang diderita oleh kaum ibu hamil. Beberapa dokter bahkan secara terang-terangan mengatakan kalau penyakit Toxo hingga saat ini belum ada obatnya.
Pengobatan yang dilaksanakan oleh medis selama ini sifatnya hanya coba-coba, pemberian multivitamin, penguat kandungan, dan antibiotik. Sedangkan virusnya itu sendiri tidak diobati. Keyataannya memang demikian wanita yang terkena toxo banyak yang sulit untuk bisa mempertahankan janin yang dikandungannya hingga lahir dengan selamat. Meskipun sudah bisa diselamatkan hingga kelahiran normal, namun kenyataannya bayi yang dilahirkan kadang lahir dengan beberapa kelainan seperti pengapuran otak, hiperaktif, hidrosepalus, mikrosepalus, usus keluar dan dilihat dari fisik normal namun non fisiknya tidak normal, seperti idiot dan lainnya.
Pustaka :
Torch Akibat & Solusinya
powered by
Aa Arul
Dot Kom
0 Komentar untuk " "

 
Copyright © 2014 torch - All Rights Reserved
Template By Catatan Info